Jakarta, CNN Indonesia

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu memprediksi harga komoditas dunia, seperti pangan, minyak hingga emas bakal naik jika Israel membalas serangan Iran.

Menurutnya, bila kedua negara lanjut berperang, maka rantai pasok dunia akan terganggu, sehingga terjadi kenaikan harga komoditas pangan. Kemudian disusul oleh kenaikan harga minyak.

Apalagi, jika Amerika Serikat (AS) yang dikenal sebagai sekutu Israel memberikan sanksi kepada minyak Iran sebagai eksportir keempat terbesar di dunia menurut Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saat ini Iran memproduksi 3 million barrels per day dan mengekspor 1 million barrels per day. Dan jika Amerika meningkatkan sanksi yang membawa minyak dari Iran, itupun juga akan punya dampak kepada kapasitas sosial untuk mengirim minyak ya,” ujarnya dalam Diskusi virtual IDN, Senin (15/4).

Apabila AS memberikan sanksi, maka negara lain akan menghindari untuk membeli minyak dari Iran. Dampaknya, suplai global akan berkurang sehingga harga minyak dipastikan naik.

“Jadi di satu sisi ada supply shock yang bisa terjadi terhadap supply minyak. Dan di sisi lain menurut IEA, demand juga sedang mengalami peningkatan. Jadi ini skenario di mana diperkirakan harga minyak akan naik,” imbuhnya.

Kenaikan harga minyak memberikan dampak pada terkereknya biaya produksi pengusaha sehingga harga-harga naik dan inflasi ikut merangkak. Kondisi ini, akan mempengaruhi pemulihan ekonomi dunia yang tengah berjalan.

“Dan ini akan memperlambat penurunan suku bunga yang seharusnya terjadi di second half of this year, dollar Amerika juga akan menguat dan harga emas akan naik,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *